SEJARAH KECAMATAN DUKUHWARU

Asal Usul Nama "Dukuhwaru"

Nama "Dukuhwaru" berasal dari kata "dukuh" yang berarti pedukuhan atau desa kecil, dan "waru", sejenis pohon yang banyak tumbuh di wilayah tersebut. Konon, dahulu daerah ini dipenuhi oleh pohon waru, sehingga masyarakat menamainya Dukuhwaru, yang berarti pedukuhan yang banyak ditumbuhi pohon waru. 

Pembentukan Kecamatan

Awalnya, Dukuhwaru merupakan bagian dari Kecamatan Slawi. Namun, pada tahun 1984, wilayah ini dimekarkan menjadi kecamatan tersendiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1984. Pemekaran ini membagi wilayah Kecamatan Slawi menjadi dua bagian yang hampir sama besarnya, dengan 10 desa dialihkan ke Kecamatan Dukuhwaru. 

Peran Tokoh-Tokoh Sejarah

Desa Kalisoka di Kecamatan Dukuhwaru memiliki peran penting dalam sejarah Tegal. Desa ini didirikan pada abad ke-16 oleh Pangeran Purbaya, putra Sultan Agung dari Mataram. Di desa ini terdapat situs sejarah berupa makam Ki Gede Honggowono, putra Ki Gede Sebayu yang kala itu menjabat sebagai Bupati Tegal. 

Selain itu, Desa Pedagangan dikenal sebagai tempat penyebaran agama Islam oleh Syekh Atas Angin, putra Syekh Maulana Maghribi. Syekh Atas Angin dikenal sebagai salah satu anggota Walisongo yang membantu menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

LAPOR!

Kirim Laporan

Lacak Laporan Anda!

Laporan TERJAWAB

Media Sosial

PENGUNJUNG